topbella

Kamis, 19 April 2012

Kurva luas minimal

A.    Judul
Kurva Luas Minimal (Metoda Kuadrat)
B.     Tujuan Percobaan
Menentukan luas petak minimum yang representatif dengan komunitas tumbuhan yang dianalisis.
C.    Landasan Teori  
Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan petak contoh (kuadrat). Luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada area tersebut. Makin tinggi keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, makin luas petak contoh yang digunakan.
Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan  dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat.
D.    Alat dan Bahan  
1.      Tali
2.      Patok (±15 buah)
3.      Meteran
4.      Alat tulis
5.      Catatan
E.     Prosedur Kerja  
1.      Menentukan daerah yang akan diuji keanekaragaman vegetasinya.
2.      Membuat kuadrat pada daerah yang sudah ditentukan ditempat tersebut dengan luas 0,5 m2 x 0,5 m2.
3.      Menghitung dan mencatat jenis tumbuhan yang ada pada luas kuadrat tersebut.
4.      Kemudian kuadrat diperluas 2 kali dan menghitung kembali tambahan spesies yang baru.
5.      Memperluas kuadrat diteruskan sampai tidak ada tambahan spesies yang baru dari setiap perluasan kuadrat 2 kali luas kuadrat sebelumnya.
6.      Menghitung jumlah spesies yang ada dan perluasan kuadrat disusun dalam suatu tabel dan kemudian menggambarkan kurva. Kurva ini disebut kurva luas minimal.
F.     Pertanyaan-pertanyaan
1.      Apakah metode ini dapat digunakan untuk semua tempat? Mengapa?
2.      Apakah keuntungan dan kerugian metode ini?
3.      Bagaimana kesimpulan dari kurva yang saudara dapatkan?
G.    Hasil Pengamatan
Perluasan Kuadrat
 

I
0.5 m
II

1m

                  IV

III



V


2 m






Tabel Luas Kurva Minimum
Luas Kuadrat
Jumlah Spesies
I
6
I+II
7
I+II+III
8
I+II+III+IV
11
I+II+III+IV+V
11

Kurva Luas Minimal




















Tabel Jenis Tanaman Yang Ditemukan Pada Kotak Kuadrat
Kotak Kuadrat
Jenis spesies tanaman
I
Spesies A, spesies B, spesies C, spesies D, spesies E dan spesies F.
II
Spesies A, spesies D, spesies E, spesies F dan spesies G.
III
Spesies A, spesies B, spesies C, spesies D, spesies E, spesies F, spesies G dan spesies H.
IV
Spesies A, spesies C, spesies D, spesies E, spesies F, spesies G, spesies I, spesies J dan spesies K.
V
Spesies A, spesies C, spesies E, spesies G, spesies H, spesies J dan spesies K.

H.    Pembahasan
Metode kuadrat atau kurva luas minimal adalah metode untuk menganalisis vegetasi di suatu daerah bisa berupa kerapatan populasinya, kelimpahan jenisnya dan sebagainya. Sebenarnya metode ini dapat digunakan dimana saja, hanya akan lebih evektif bila dilakukan pada vegetasi alami. Vegetasi alami adalah vegetasi atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh secara alami tanpa adanya pembudidayaan atau campur tangan manusia.
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari :nasyarakat tumbuh-tumbuhan. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan. Salah satu cara untuk menganalisis suatu vegetasi adalah dengan metode kuadrat atau kurva luas minimum.
Metode ini sangat evektif untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan apa saja yang tumbuh dan mendominasi suatu vegetasi. Dengan metode ini juga kita dapat mengetahui kerapatan populasi serta kelimpahan jenis tumbuhan. Suatu syarat untuk daerah pengambilan contoh haruslah representatif bagi seluruh vegetasi yang dianalisis. namun untuk daerah yang keanekaragamaan jenisnya melimpah, pengamatan dilakuakan harus lebih teliti karena dapat mencakup daerah yang sangat luas.
Pada praktikum yang kami lakukan, kami memilih tempat yang vegetasinya masih alami, karena bila vegetasi yang diamati merupakan vegetasi buatan, maka akan sulit sekali untuk mencapai keadaan yang homogen. Pada petak pertama seluas 0,5 m x 0,5 m didapatkan 6 spesies yang berbeda yaitu spesies A, spesies B, spesies C, spesies D, spesies E dan spesies F. Spesies pada daerah ini berupa tumbuhan semak yang didominasi oleh rerumputan, kemudian kami memperluas daerah pengamatan dan pada petak kedua yang berukuran 0,5 m x 0,5 m kami menemukan satu spesies yang baru yaitu spesies G, kemudian kami pun memperluas kembali daerah pengamatan dan pada petak ke tiga yang berukuran 0,5 m x 1 m ini kami menemukan satu lagi spesies baru yaitu spesies H. Pada petak selanjutnya yang berukuran 1 m x 1 m kami menemukan 3 jenis spesies yang baru yaitu spesies I, spesies J dan spesies K dan untuk petak selanjutnya yaitu berukuran 1 m x 2 m kami tidak menemukan penambahan spesies lagi. Pada petak ke lima inilah disebut keadaan homogen dimana tidak ada lagi penambahan spesies disana.  
Di daerah tersebut kami hanya menemukan 11 macam spesies tumbuhan.  Dikarenakan luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, makin luas petak contoh yang digunakan. Dari pengamatan yang kami lakukan dapat diketahui bahwa keanekaragaman jenis pada daerah yang kami diamati tidak begitu tinggi.
Ada beberapa tumbuhan yang tumbuh bukan hanya pada satu petak saja bahkan ada tumbuhan yang tumbuh di setiap petak yang diamati, sebagai contoh, spesies A tumbuh di setiap petak, ini menunjukan spesies A sangat mendominasi vegetasi di daerah tersebut. Hal ini disebabkan kemampuan spesies A untuk berkambang biak yang cukup baik sehingga spesies A telah mendominasi daerah tersebut.

I.       Simpulan
Dari praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Metode kuadrat dapat digunakan dimana saja, hanya akan lebih evektif bila dilakukan pada vegetasi alami. Vegetasi alami adalah vegetasi atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh secara alami tanpa adanya pembudidayaan atau campur tangan manusia.
2.      Metode ini sangat evektif untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan apa saja yang tumbuh dan mendominasi suatu vegetasi.
3.      Namun untuk daerah yang keanekaragamaan jenisnya melimpah, pengamatan dilakuakan harus lebih teliti karena dapat mencakup daerah yang sangat luas.
4.      Dari pengamatan yang kami lakukan dapat diketahui bahwa keanekaragaman jenis pada daerah yang kami diamati tidak begitu tinggi.


J.      Daftar Pustaka

0 komentar:

Posting Komentar